Kami
tidak akan membahas mengenai etika berdoa, karena dalam setiap agama
tentunya sudah diajarkan mengenai tata cara dan etika berdoa, kami yakin
para pembaca sudah lebih memahaminya. Tujuan kami menulis jauh dari maksud menggurui,
semata hanya ingin berbagi pengalaman. Dengan kata lain, apa yang kami
sampaikan juga pernah kami lakukan dan rasakan. Tujuan kami menulis
adalah untuk berbagi kepada sesama, barangkali dapat memberi sedikit
manfaat untuk para pembaca yang budiman. Dengan menggunakan akal budi
dan hati nurani (nur/cahaya dalam hati) yang penuh keterbatasan kami
berusaha mencermati, mengevaluasi dan kemudian menarik benang merah,
berupa nilai-nilai (hikmah) dari setiap kejadian dan pengalaman dalam doa-doa kami.
Berkaitan
dengan Waktu dan tempat yang dianggap mustajab untuk berdoa, kiranya
setiap orang memiliki kepercayaan dan keyakinan yang berbeda-beda. Kedua
faktor itu berpengaruh pula terhadap kemantapan hati dan tekad dalam
mengajukan permemohonan kepada Tuhan YME. Namun bagi saya pribadi semua
tempat dan waktu adalah baik untuk melakukan doa. Pun banyak juga orang
meyakini bahw doanya akan dikabulkan Tuhan, walaupun doanya bersifat
verbal atau sebatas ucapan lisan saja. Hal ini sebagai konsekuensi,
bahwa dalam berdoa hendaknya kita selalu berfikir positif (prasangka
baik) pada Tuhan. Kami tetap menghargai pendapat demikian.
SULITNYA MENILAI KESUKSESAN DOA
Banyak
orang merasa doanya tidak/belum terkabulkan. Tetapi banyak pula yang
merasa bahwa Tuhan telah mengabulkan doa-doa tetapi dalam kadar yang
masih minim, masih jauh dari target yang diharapkan. Itu hanya kata
perasaan, belum tentu akurat melihat kenyataan sesunggunya. Memang sulit
sekali mengukur prosentase antara doa yang dikabulkan dengan yang tidak
dikabulkan. Hal itu disebabkan oleh beberapa faktor berikut ;
- Kita
sering tidak mencermati, bahkan lupa, bahwa anugrah yang kita rasakan
hari ini, minggu ini, bulan ini, adalah merupakan “jawaban” Tuhan atas
doa yang kita panjatkan sepuluh atau dua puluh Tahun yang lalu. Apabila
sempat terlintas fikiran atau kesadaran seperti itu, pun kita masih
meragukan kebenarannya. Karena keragu-raguan yang ada di hati kita, akan memunculah asumsi bahwa hanya sedikit doa ku yang dikabulkan Tuhan.
- Doa
yang kita pinta pada Tuhan Yang Mahatunggal tentu menurut ukuran kita
adalah baik dan ideal, akan tetapi apa yang baik dan ideal menurut kita,
belum tentu baik dalam perspektif Tuhan. Tanpa kita sadari bisa saja
Tuhan mengganti permohonan dan harapan kita dalam bentuk yang lainnya,
tentu saja yang paling baik untuk kita. Tuhan Sang Pengelola Waktu,
mungkin akan mengabulkan doa kita pada waktu yang tepat pula. Ketidaktahuan dan
ketidaksadaran kita akan bahasa dan kehendak Tuhan (rumus/kodrat alam),
membuat kita menyimpulkan bahwa doa ku tidak dikabulkan Tuhan.
- Prinsip
kebaikan meliputi dua sifat atau dimensi, universal dan spesifik.
Kebaikan universal, akan berlaku untuk semua orang atau makhluk.
Kebaikan misalnya keselamatan, kesehatan, kebahagiaan, dan ketentraman
hidup. Sebaliknya, kebaikan yang bersifat spesifik artinya, baik bagi
orang lain, belum tentu baik untuk diri kita sendiri. Atau, baik untuk
diri kita belum tentu baik untuk orang lain. Kebaikan spesifik meliputi
pula dimensi waktu, misalnya tidak baik untuk saat ini, tetapi baik
untuk masa yang akan datang. Memang sulit sekali untuk memastikan semua
itu. Tetapi paling tidak dalam berdoa, kemungkinan-kemungkinan yang
bersifat positif tersebut perlu kita sadari dan terapkan dalam benak.
Kita butuh kearifan sikap, kecermatan batin, kesabaran, dan ketabahan
dalam berdoa. Jika tidak kita sadari kemungkinan-kemungkinan itu, pada
gilirannya akan memunculkan karakter buruk dalam berdoa, yakni; sok tahu.
Misalnya berdoa mohon berjodoh dengan si A, mohon diberi rejeki banyak,
berdoa supaya rumah yang ditaksirnya dapat jatuh ke tangannya. Jujur saja, kita belum tentu benar dalam memilih doa dan berharap-harap akan sesuatu. Kebaikan
spesifik yang kita harapkan belum tentu menjadi berkah buat kita. Maka
kehendak Tuhan untuk melindungi dan menyelamatkan kita, justru dengan
cara tidak mengabulkan doa kita. Akan tetapi, kita sering tidak mengerti
bahasa Tuhan, lantas berburuk sangka, dan tergesa menyimpulkan bahwa
doaku tidak dikabulkan Tuhan.
Tidak
gampang memahami apa “kehendak” Tuhan. Diperlukan kearifan sikap dan
ketajaman batin untuk memahaminya. Jangan pesimis dulu, sebab siapapun
yang mau mengasah ketajaman batin, ia akan memahami apa dan bagaimana
“bahasa” Tuhan. Dalam khasanah spiritual Jawa disebut “bisa nggayuh kawicaksanane Gusti”.
HAKEKAT DIBALIK KEKUATAN DOA
Agar
doa menjadi mustajab (tijab/makbul/kuat) dapat kita lakukan suatu kiat
tertentu. Penting untuk memahami bahwa doa sesungguhnya bukan saja
sekedar permohonan (verbal). Lebih dari itu, doa adalah usaha yang nyata netepi rumus/kodrat/hukum
Tuhan sebagaimana tanda-tandanya tampak pula pada gejala kosmos.
Permohonan kepada Tuhan dapat ditempuh dengan lisan. Tetapi PALING
PENTING adalah doa butuh penggabungan antara dimensi batiniah dan
lahiriah (laten dan manifesto) metafisik dan fisik. Doa akan menjadi
mustajab dan kuat bilamana doa kita berada pada aras hukum atau kodrat
Tuhan;
- Dalam berdoa seyogyanya menggabungkan 4 unsur dalam diri kita; meliputi; hati, pikiran, ucapan, tindakan.
Dikatakan bahwa Tuhan berjanji akan mengabulkan setiap doa makhlukNya?
tetapi mengapa orang sering merasa ada saja doa yang tidak terkabul ? Kita
tidak perlu berprasangka buruk kepada Tuhan. Bila terjadi kegagalan
dalam mewujudkan harapan, berarti ada yang salah dengan diri kita
sendiri. Misalnya kita berdoa mohon kesehatan. Hati kita berniat agar
jasmani-rohani selalu sehat. Doa juga diikrarkan terucap melalui lisan
kita. Pikiran kita juga sudah memikirkan bagaimana caranya hidup yang
sehat. Tetapi tindakan kita tidak sinkron, justru makan
jerohan, makanan berkolesterol, dan makan secara berlebihan. Hal ini
merupakan contoh doa yang tidak kompak dan tidak konsisten. Doa yang
kuat dan mustajab harus konsisten dan kompak melibatkan empat unsur di
atas. Yakni antara hati (niat), ucapan (statment), pikiran (planning),
dan tindakan (action) jangan sampai terjadi kontradiktori. Sebab
kekuatan doa yang paling ideal adalah doa yang diikuti dengan PERBUATAN
(usaha) secara konkrit.
- Untuk hasil akhir, pasrahkan semuanya kepada “kehendak” Tuhan, tetapi ingat usaha mewujudkan doa merupakan tugas manusia.
Berdoa harus dilakukan dengan kesadaran yang penuh, bahwa manusia
bertugas mengoptimalkan prosedur dan usaha, soal hasil atau targetnya
sesuai harapan atau tidak, biarkan itu menjadi kebijaksanaan dan
kewenangan Tuhan. Dengan kata lain, tugas kita adalah berusaha maksimal,
keputusan terakhir tetap ada di tangan Tuhan. Saat ini orang sering
keliru mengkonsep doa. Asal sudah berdoa, lalu semuanya dipasrahkan
kepada Tuhan. Bahkan cenderung berdoa hanya sebatas lisan saja.
Selanjutnya doa dan harapan secara mutlak dipasrahkan pada Tuhan. Hal ini merupakan kesalahan besar dalam memahami doa karena terjebak oleh sikap fatalistis.
Sikap fatalis menyebabkan kemalasan, perilaku tidak masuk akal dan
mudah putus asa. Ujung-ujungnya Tuhan akan dikambinghitamkan, dengan
menganggap bahwa kegagalan doanya memang sudah menjadi NASIB yang
digariskan Tuhan. Lebih salah kaprah, bilamana dengan gegabah menganggap
kegagalannya sebagai bentuk cobaan dari Tuhan (bagi orang yang beriman). Sebab kepasrahan itu artinya pasrah akan penentuan kualitas dan kuantitas hasil akhir. Yang namanya ikhtiar atau usaha tetap menjadi tugas dan tanggungjawab manusia.
- Berdoa jangan menuruti harapan dan keinginan diri sendiri, sebaliknya berdoa itu pada dasarnya menetapkan perilaku dan perbuatan kita ke dalam rumus
(kodrat) Tuhan. Kesulitannya adalah mengetahui apakah doa atau harapan
kita itu baik atau tidak untuk kita. Misalnya walaupun kita menganggap
doa yang kita pintakan adalah baik. Namun kenyataannya kita juga tidak
tahu persis, apakah kelak permintaan kita jika terlaksana akan membawa
kebaikan atau sebaliknya membuat kita celaka.
- Berdoa secara spesifik dan detil dapat mengandung resiko. Misalnya doa agar supaya tender proyek jatuh ke tangan kita, atau
berdoa agar kita terpilih menjadi Bupati. Padahal jika kita bener-bener
menjadi Bupati tahun ini, di dalam struktur pemerintahan terdapat
orang-orang berbahaya yang akan “menjebak” kita melakukan korupsi. Apa
jadinya jika permohonan kita terwujud. Maka dalam berdoa sebaiknya
menurut kehendak Tuhan, atau dalam terminologi Jawa “berdoa sesuai
kodrat alam” atau hukum alamiah. Caranya, di dalam doa hanya memohon
yang terbaik untuk diri kita. Sebagai contoh; ya Tuhan,
andai saja proyek itu memberi kebaikan kepada diriku, keluargaku, dan
orang-orang disekitarku, maka perkenankan proyek itu kepadaku, namun
apabila tidak membawa berkah untuk ku, jauhkanlah. Dengan berdoa seperti
itu, kita serahkan jalan cerita kehidupan ini kepada Gusti Allah, Tuhan
Yang Maha Bijaksana.
- Doa
yang ideal dan etis adalah doa yang tidak menyetir/mendikte Tuhan, doa
yang tidak menuruti kemauan diri sendiri, doa yang pasrah kepada Sang
Maha Pengatur. Niscaya Tuhan akan meletakkan diri kita pada rumus dan
kodrat yang terbaik…untuk masing-masing orang ! Sayangnya, kita sering
lupa bahwa doa kita adalah doa sok tahu, pasti baik buat kita,
dan doa yang telah menyetir atau mendikte kehendak Tuhan. Dengan pola
berdoa seperti ini, doa hanya akan menjadi nafsu belaka, yakni nuruti
rahsaning karep.
DOA MERUPAKAN PROYEKSI PERBUATAN KITA,
AMAL KEBAIKAN KITA PADA SESAMA MENJADI DOA
TAK TERUCAP YANG MUSTAJAB.
Kalimat sederhana ini merupakan kata kunci memahami misteri kekuatan doa; doa adalah seumpama cermin !! Doa kita akan terkabul atau tidak tergantung
dari amal kebaikan yang pernah kita lakukan terhadap sesama. Dengan
kata lain terkabul atau gagalnya doa-doa kita merupakan cerminan akan
amal kebaikan yang pernah kita lakukan pada orang lain. Jika kita secara
sadar atau tidak sering mencelakai orang lain maka doa mohon
keselamatan akan sia-sia. Sebaliknya, orang yang selalu menolong dan
membantu sesama, kebaikannya sudah menjadi “doa” sepanjang waktu,
hidupnya selalu mendapat kemudahan dan mendapat keselamatan. Kita gemar
dan ikhlas mendermakan harta kita untuk membantu orang-orang yang memang
tepat untuk dibantu. Selanjutnya cermati apa yang akan terjadi pada
diri kita, rejeki seperti tidak ada habisnya! Semakin banyak beramal,
akan semakin banyak pula rejeki kita. Bahkan sebelum kita mengucap doa,
Tuhan sudah memenuhi apa-apa yang kita harapkan. Itulah
pertanda, bahwa perbuatan dan amal kebaikan kita pada sesama, akan
menjadi doa yang tak terucap, tetapi sungguh yang mustajab. Ibarat sakti tanpa kesaktian. Kita berbuat baik pada orang lain, sesungguhnya perbuatan itu seperti doa untuk kita sendiri.
Dalam tradisi spiritual Jawa terdapat suatu rumus misalnya :
1. Siapa gemar membantu dan menolong orang lain, maka ia akan selalu mendapatkan kemudahan.
2. Siapa yang memiliki sikap welas asih pada sesama, maka ia akan disayang sesama pula.
3. Siapa suka mencelakai sesama, maka hidupnya akan celaka.
4. Siapa suka meremehkan sesama maka ia akan diremehkan banyak orang.
5. Siapa gemar mencaci dan mengolok orang lain, maka ia akan menjadi orang hina.
6. Siapa yang gemar menyalahkan orang lain, sesungguhnya ialah orang lemah.
7. Siapa menanam “pohon” kebaikan maka ia akan menuai buah kebaikan itu.
Semua
itu merupakan contoh kecil, bahwa perbuatan yang kita lakukan merupakan
doa untuk kita sendiri. Doa ibarat cermin, yang akan menampakkan
gambaran asli atas apa yang kita lakukan. Sering kita saksikan
orang-orang yang memiliki kekuatan dalam berdoa, dan kekuatan itu
terletak pada konsistensi dalam perbuatannya. Selain itu, kekuatan doa
ada pada ketulusan kita sendiri. Sekali lagi ketulusan ini berkaitan
erat dengan sikap netral dalam doa, artinya kita tidak menyetir atau
mendikte Tuhan.
Berikut ini merupakan “rumus” agar supaya kita lebih cermat dalam mengevaluasi diri kita sendiri;
- Jangan pernah berharap-harap kita menerima (anugrah), apabila kita enggan dalam memberi.
- Jangan pernah berharap-harap akan selamat, apabila kita sering membuat orang lain celaka.
- Jangan pernah berharap-harap mendapat limpahan harta, apabila kita kurang peduli terhadap sesama.
- Jangan pernah berharap-harap mendapat keuntungan besar, apabila kita selalu menghitung untung rugi dalam bersedekah.
- Jangan pernah berharap-harap meraih hidup mulia, apabila kita gemar menghina sesama.
Lima
“rumus” di atas hanya sebagian contoh. Silahkan para pembaca yang
budiman mengidentifikasi sendiri rumus-rumus selanjutnya, yang tentunya
tiada terbatas jumlahnya.
Resume
Doa
akan memiliki kekuatan (mustajab), asalkan kita mampu memadukan empat
unsur di atas yakni : hati, ucapan, pikiran, dan perbuatan nyata. Dengan
syarat perbuatan kita tidak bertentangan dengan isi doa. Di lain sisi amal kebaikan yang kita lakukan pada sesama akan menjadi doa mustajab sepanjang waktu, hanya jika, kita melakukannya dengan ketulusan. Setingkat dengan ketulusan kita di pagi hari saat “membuang ampas makanan” tak berarti.
JIKA INGIN DIBERI,
MEMBERILAH TERLEBIH DAHULU !
Dahulu saya pernah mengalami kebanyakan asa,
lalu giat sekali berdoa bermacam-macam hal. Siang-malam berdoa isinya
permohonan apa saja yang diinginkan. Waktu berdoa pun hanya pada waktu tertentu yang dianggap tijab. Tetapi saya
masih merasakan kehampaan dalam hidup. Bahkan dirasakan realitas yang
terjadi justru semakin menjauh dari harapan seperti yang terucap dalam
setiap doa. Lama-kelamaan muncul kesadaran ada yang tidak beres dalam
prinsip pemahaman saya ini.
Kesadaran
diri muncul lagi manakala merasa sangat kurang dalam melakukan amal
kebaikan terhadap sesama. Kami berfikir, betapa buruknya tabiat ini,
yang selalu banyak meminta-minta, tetapi sedikit “memberi”. Coba
mengingat apa saja kebaikan yang pernah kami lakukan pada sesama,
Parah…sepertinya kok nggak ada… atau kami yang sudah lupa. Namun yang
teringat justru keburukan dan kesalahan yang pernah kami lakukan pada
teman, keluarga, orang tua, dan pada orang lain. Kami menjadi resah
sendiri, merasa dalam kehidupan ini kami tidak bermanfaat samasekali
untuk orang banyak, sementara kami nggak tahu malu dengan selalu
meminta-minta terus Hyang Widhi. Egois, maunya enaknya sendiri.
Berharap-harap memperoleh pemenuhan hak-hak sebagai manusia ciptaan
Tuhan, tetapi enggan memenuhi kewajiban untuk beramal baik pada sesama.
Hingga
pada suatu saat kami mendapatkan pelajaran hidup yang sangat berarti,
paling tidak menurut diri kami sendiri. Sejak itu, terjadilah perubahan
paradigma dalam memandang dan memahami rumus Tuhan. Doa (harapan) adalah
perbuatan konkrit. Sejak saat itu, dengan sekuat tenaga setiap saat ada
kesempatan kami melakukan sesuatu yang kira-kira ada manfaat untuk
orang lain. Dimulai dari hal-hal sepele, sampai yang tidak sepele. Dasar
pemikiran kami adalah kesadaran sebagai makhluk Tuhan yang telah
menerima sekian puluh atau ratus anugrah dalam setiap detiknya. Namun
kenyataannya manusia tiada rasa “malu” setiap saat selalu meminta pada
Tuhan. Lantas kapan bersukurnya ? Jika berdoa memohon sesuatu, kami
lebih banyak melakukannya untuk mendoakan teman, kerabat, keluarga.
Sedangkan untuk diri sendiri, tiada yang pantas dilakukan selain lebih
banyak mensyukuri nikmat dan anugrah Tuhan.
Banyak mengucapkan syukur di bibir saja tidak cukup. Kami harus lebih pandai mensyukuri nikmat dan anugrah Tuhan. Rasa bersyukur serta doa-doa melebur dan
mewujud ke dalam satu perbuatan. Rasa sukur termanifestasikan kedalam
perbuatan yang bermanfaat untuk banyak orang. Demikian pula cara berdoa
tidak sekedar terucap melalui mulut, namun lebih penting adalah mewujud
dalam perbuatan nyata.
Cara kami berdoa seperti itu mungkin terasa “aneh dan nyleneh”
bagi beliau-beliau yang telah berilmu tinggi dan menguasai ajaran agama
secara teksbook. Akan tetapi prinsip dan cara-cara itulah yang kami
pribadi rasa paling pas. Maklum saya ini orang bodoh yang masih belajar
ke sana-kemari. Tetapi paling tidak, kami secara pribadi telah
membuktikan manfaat dan hasilnya. Mohon
maaf apabila banyak kata dan ucapan yang kurang berkenan, saya
menyadari sebagai orang yang masih bodoh banyak kekurangan, tetapi
memaksa diri untuk menulis.
160 tanggapan kepada “Rahasia Kekuatan Doa”
Juli 1st, 2010 pukul 09:32
doa yang paling sempurna adalah shalat
dimana shalat adalah tanda pengejawantahan, implementasi dari rasa syukur yang terdalam kepada Tuhan
shalat tidak akan menjadi beban jika menyadari maknanya
cara yang terbaik mensyukuri segala nikmat tuhan ialah shalat
shalat saat berdiri
menghadaplah kita kepadaNYA
hanya antara KITA DAN TUHAN
jika kita berpaling walau sedikit dalam sholat, maka Tuhanpun berpaling sedikit
shalat adalah sempurnanya doa
mewakili rasa syukur yang terdalam dan terhidmat kepadaNYA
shalat dibagi 2 doa
MENASBIHKAN, MEMUJA DAN MEMUJI TUHAN
MEMOHON DIAMPUNI DAN DIRAHMATI DIRI YANG SEDANG BERDOA
doa
penyakir doa ada 2
satu ragu..benarkah apa yang didoakan akan terkabul
benarkah doa yang didawankab akan mustajabah…..keraguan ialah yang pertama
ke dua jika bilamana berdoa senantiasa ingin segera terkabul,tak sabar berharap dengan sesuatu namun tiada mengerti apakah doanya dikobul atau tidak
hingga turun MAKRUH
sudah lama berdoa,tetap saja belum juga dikobul
intinya doa ialah
IKHLAS
SAMPAIKAN DENGAN SANTUN
DIAWALI DENGAN IBADAH SHALAT
LALU BERTASBIHLAH
LEPASKAN KEINGINAN MENJADI DOA DALAM HATI DAN LIDAH
yang senantiasa PASRAH..
sesungguhnya ALLAH TUHAN SEMESTA ALAM MAHA TAHU
SETIAP NADA DALAM HATI DAN PIKIRAN MAUPUN UCAPAN..
carilah kunci
karena setiap doa punya kunci tersendiri
yang tidak boleh lebih atau dikurangkan…
senantiasa PASRAH….
kapanpun saat berdoa, setiap detik dan jam adalah tetap waktu yang tepat
namun saat berdoa
pasrahlah dan senantiasa MEMUJINYA BERTASBIH KEPADANYA….
Juli 1st, 2010 pukul 18:15
Serta Saudara saudara sedarah sedaging setanah air nusantara yg saya hormati,
dan saya cintai.
terimakasih kang Ades atas pencerahannya.
dgn segala rasa hormat alangkah baiknya kita belajar bersama pada alam semesta
pada orang -orang terdahulu sebelum kita, dari mulai sejarah Nabi Adam sampai sa,at ini,
yang mana Tuhan Maha Luas Tiada Batas, gak sesempit yg kang Ades fiqirkankan, ataupun generasi lain yg sefaham dgn kang Ades,
sehingga tidak menyembah Agama maupun kitab suci itu sendiri,
karena Tuhan tidak menurunkan satu utusan saja.
setiap utusan-NYA , di turunkan berdasarkan kebutuhan kehiduan manusia pada sa,at bersama,an dgn situasi dan keada,an, itulah bukti bahwa Tuhan Maha Adil dan Maha Mengetahui, serta dgn segala Ke -Maha-an-Nya.
sehingga Fungsi pada setiap Agama adalah sebagai penjaga Keseimbangan / keselarasan Alam semesta, sehingga manusia menyadari akan keberada,annya.
tidak membuat agama ; sebagai senjata utuk menyelakai orang -orang di sekitarnya,
bahwa ;mereka yg gak sefaham / satu pakaian harus di binasakan [bahasa kasarnya]
YG ahirnya ; jika seprti itu Maka Agama sudah beralih fungsi, yg semula sebagai PENJALIN KERUKUNAN ANTAR SESAMA , berubah fungsi jadi petaka,
itulah yg saya maksud para penyembah Agama,
di mana letak kesadaran ketuhanan orang orang seperti itu, yg dgn lantang menggembar gemborkan Tuhannya,NAMUN dgn beringas juga merusak keharmonisan kehidupan antar umat beragama.
dan inilah yg terjadi , sbagai pemandangan ahir zaman,
yg mana para mafia Agama dgn culas, telah menduduki agamanya sendiri,
sehingga tidak Ada yg namanya ; AHLAQ atau BUDI pekerti,
maka sa,at ini yg kita butuhkan,
Daya ingat kita , kepadaNYA dgn memahami keberada,an kita , sehingga kita tidak berlawanan dgn Sifat Ke -MAHA-anNya.
ingat ajaran leluhur kita ; yg mengajarkan senyum pada setiap manusia,
utk memahami keberada,an kita di muka bumi ini ; DENGAN ELING DAN WASPADA.
untuk saudara saudara semua, terutama kang Ades , mohon ma,af yg sebesar sebesar jika ada salah kata, sedikitpun tiada kebencian atau kesombongan di lubuk hati saya,
ini semua dgn tujuan saling mengingat ; DARI MANA KITA BERASAL DAN KEMANA KITA KEMBALI.
catatan ; SAYA BUKAN SATRIA PININGIT.
saya manusia biasa ,yg penuh kekurangan.
salam sih katresnan , rahayu.
Juli 12th, 2010 pukul 14:01
Januari 11th, 2012 pukul 13:29
Juli 1st, 2010 pukul 19:40
sehingga tidak menyembah Agama maupun kitab suci itu sendiri,
karena Tuhan tidak menurunkan satu utusan saja.
setiap utusan-NYA , di turunkan berdasarkan kebutuhan kehiduan manusia pada sa,at bersama,an dgn situasi dan keada,an, itulah bukti b
……………….
memang betul santriganteng
pola pikir saya memang sempit
saya hanya mengenal TUHAN ya ALLAH SWT
karena saya islam
dan pemhaman saya memang dangkal….
untuk apa gusti allah memberikan asmaul husna 1000
99 untuk islam
1 rahasia
dan sisanya untuk mahluk tuhan lainnya…..
he he…..
yah..sambil belajar…ADEM ngariung di kisabdalangitmah
saya kira
kisabda bisa jadi SATRIA PININGIT YANG DICARI
atau SANG SABDOPALON NOYOGENGGONG
yang ngayomi UMMAT
he he
wassalam
Juli 1st, 2010 pukul 20:00
dia memiliki inti SIRRULLOH
pasukan ghaib malaikat
…………..
wassalam
Juli 1st, 2010 pukul 21:00
mohon ma,af kang , sedikitpun di benakku tak bermaksud menyinggung apalagi
menggurui kang ades serta saudara semua,
hanya harapan saya, ;
kita sebagai generasi muda mau dan mampu menjadikan diri kita masing -masing
sebagai pilar dan benteng kejaya,an Nusantara, serta para PINISEPUH DAN SESEPUH sebagai genteng atau pengayomnya,
bukankah itu lebih mulia kang Ades, dari pada kita sibuk menjadi sosok SATRIA PININGIT, tpi kita tidak pernah kenal, /tau,
siapapunkan bisa kang jadi satria piningit, dgn modal membuka kesadaran HATI kita,
sehingga keluar dari pingitan NAFSU, kira – kira mungkn begitu ya kang Ades,
kang Ades yang baik, di mana temen -temen seperjuangan kita,
yuk kang Ades kita ajak jadi Satria satria yg sudah ndak di pingit lagi,
dgn membuka kesadaran HATI, memingit nafsu masing masing.
sehingga tercipta keharmonisan dlm sendi sendi kehidupan, gak ada yg merugikan atau di rugikan,
tidak ada dusta diantra kita.
mangga kang Ades saya haturkan jempol untuk sampean MANGGA bersama -sama ayo…
mohon ma,af ya ,, jika di bacanya kurang enak,
orang masih belajar mohon harap ma,lum.
rahayu..
Februari 8th, 2012 pukul 00:56
Juli 3rd, 2010 pukul 02:12
Oktober 9th, 2010 pukul 10:51
tetapi Tuhan juga mengajarkan kita untuk berdo’a untuk meminta padanya dan selalu mensyukuri apa yg di b’rikannya.
jadi,,,ada baiknya kita juga berdo’a dan meminta pda-Nya karna Tuhan itu Maha Mendengar.
Thank’s……..
Juli 26th, 2010 pukul 16:22
Para Sesepuh Pinisepuh yg hamba hormati.
serta saudara-saudara sebangsa setanah air yg hamba hormati juga.
sebelumnya mohon ma,af yg sebesar-besarnya, atas kesalahan dan kelalaian hamba.
tuk Yth. yayi Pusaka Hati.
mohon ma,af atas semuanya, dan terimakasih utk ketulusannya.
tadi malam atas petunjuk-NYA.
hamba di beri sabuk oleh-NYA,
utk hamba pakai.
mohon dgn hormat tuk yayi Pusaka Hati ,
utk mengartikan apa maksud dan tujuan tsbt, dgn keheningan yg di berikan-NYA.
dan mohon ma,af , jika ada salah kata.
salam sejati.
Juli 26th, 2010 pukul 23:32
Saya meneruskan jawaban atas pertanyaan panjenengan ke Mbakyu Pusaka Hati dan sblmnya mohon maaf karena saya lancang meneruskan pertanyaan panjenengan ke inboxnya mbakyu PH. Untuk Ki Sabda ngapunten……
—————————————————————————————————————————
Pusaka Hati 26 Juli jam 22:45
salam Kasih untuk Santri Gendeng…(melalui saudara agung benshiro)
ya, sampaikan saja…guna sabuk untuk apa? secara material dan non-material…pemberian Anugerah secara non-material adalah penguat yg berguna pada saat nanti. namun, tingkatkan keyakinan pada Allah dan hanya kepada Allah karena pemberian apa pun bisa menghalangi pandangan kepadaNya.
terimakasih!
Juli 26th, 2010 pukul 23:50
Sabuk merupakan lambang ‘PENGIKAT’. Apa yg hendaknya diikat dlm hidup ini ? Tentu ada banyak hal di antaranya :
1. Tali rasa, rasa untuk menjalin persaudaraan antar manusia, dan seluruh mahluk.
2. Pengikat hawa nafsu, agar mekanismenya tidak berubah menjadi liar, alias tetap teguh terkendali.
3. Prihatin. Setelah lolos, lulus, menjalani prihatin dgn orientasi manfaat utk diri sendiri, kita semua idealnya lekas beranjak dapat melakukan prihatin utk kebaikan dan bermanfaat bagi banyak orang. Jadikan hidup kita agar bermanfaat sebesar2nya utk seluruh mahluk.
Dengan demikian, hidup kita selalu selaras dgn hukum alam semesta. Sehingga senantiasa berkah alam/tuhan selalu berlimpah dalam kehidupan kita.
Ki Ngabehi Yth
Puji sukur kabar kawontenan tansah pinaringan wilujeng rahayu, berkahing Gusti mugi tansah lumeber dumateng para sanak kadhang sedaya ing mriki. Saya baru banyak melakukan refleksi dan kontemplasi Ki. Persiapan utk beberapa tulisan yg sdh siap tayang. Hanya menunggu timing yg tepat saja. Salam kagem samudayanipun, kagem Mas Tomy lan seluruh sedulur pembaca yg budiman di manapun berada.
Kang Ades Yth
“…SAYA JUJUR MENGINGIKAN KALIMAT DARI KISABDALANGIT UNTUK MENGATAKAN
” SAYA TIDAK BOLEH IKUTAN NIMBRUNG DISINI ”
SAYA PASTI BERHENTI..GAK TAU GATEL TANGAN INI…
hampura kisabda…
Justru saya berharap, blog ini menjadi media menuangkan segala uneg-uneg dengan cara yg konstruktif, membangun, agar supaya (paling tidak) dapat menjadi safety valve.
Kang Arjuna Yth
Pusaka Hati Yth
Kang Arjuna, jawaban PH, kiranya sdh cukup terang benderang. Bisa saya berikan semacam ANALOGI, utk memahami hakekat seluruh agama-agama yg ada di planet bumi ini :
….” semua orang, seluruh mahluk, memiliki satu “tujuan” yg sama. Untuk mencapai “tujuan” itu, tersedia “jalan setapak” yg jumlahnya tak bisa dihitung. Ada yg berkelok namun jarak tempuhnya menjadi jauh, ada yg terjal namun jaraknya dekat, ada yg jalannya penuh lubang dan batu, ada yg muter-muter terlalu jauh, tetapi jalannya mulus”. Nah, ada pula jalan yg mulus, lebar, bebas hambatan, singkat, cepat sampai tujuan, namun jalanan itu terkesan tidak keren, kuno, sehingga banyak org tak tahu apa kelebihan jalan tersebut.
Rahayu karaharjan
Oktober 20th, 2011 pukul 23:38
matur suwun sanget sampun saget tetepangan wonten blog meniko , kulo tasih bingung nyuwun di tuntun ,,,, saestu mugi kulo saget dados pribadi ingkang mboten ke sasar ing tembe mburi ,,,, mbok bilih panjenengan saget mangertos i bingung ipun kalbu kulo sak meniko !!!
nuwun pangapunten kulo njih nembe belajar boso kromo , kulo remen sanget saget pinarak wonten blog panjenengan , panyuwun kulo mugi panjenengan purun bales serat ingkang kulo tulis meniko !!!!
suwun Ki Sabdo mugi tinansah pikantuk wilujeng rahayu !
Juli 27th, 2010 pukul 00:11
——————————————————————————————————————————
sabuk adalah penahan…menahan…maka, saya mengarahkan untuk memuja Allah, senantiasa tak ada penguat yg lebih besar daripada keyakinan terhadap CINTA-KASIH…merendahkan diri untuk merasakan pemberian Allah berguna untuk menahan emosi…
ya, suatu saat bisa membantu dalam mengendalikan situasi…
Juli 27th, 2010 pukul 00:29
Kepada Yth
Bapak SABDALANGIT
Selamat malam Bapak…terima kasih atas penjelasan bapak, mohon maaf saya banyak bertanya kepada Ibu Pusaka Hati, oleh karena ada ketidak jelasan dalam penjelasannya, yang pada akhirnya saya hanya bisa mengambil asumsi…..jadi saya menanyakan lebih lanjut kepada beliau agar saya bisa memahami semua penjelasan dari Ibu Pusaka Hati.
Sekali lagi saya haturkan mohon maaf sebesar-besarnya, karena saya terlalu banyak bertanya di blog Bapak ini.
Semoga Alloh SWT selalu memberikan Berkah dan Lindungan kepada Bapak beserta keluarga, dan selalu memberikan balasan atas semua budi baik bapak dalam membantu umat manusia yang masih perlu banyak bimbingan.
Wassallamu Allaikum wr.wb
Hormat saya
Juli 27th, 2010 pukul 11:34
Pun Bapak sampun tekan titi wanci paring dawuh supados kula tansah sesambetan kaliyan Kangmas nglajengaken lelampahan menika
Mila kanthi tulusing manah kula nyuwun pituduh saking panjenengan
Juli 27th, 2010 pukul 20:19
Para Sesepuh Pinisepuh yang hamba hormati .
saudara -saudara sebangsa setanah air yg hamba hormati juga.
mohon ma,af sebelumnya.
terimakasih yg tak terhingga buat Mas Sabda dan para sepuh pinisepuh ,
atas semua pencerahan dan ilmu-Nya.
semoga yg maha pengasih dan penyayang selalu memberikan keberkahan
pada panjenengan ,serta saudara saudara semua.
Yth. Mas Agung Benshiro.
Mohon Ma,af …. ,
sampaikan kembali salam cinta -kasih buat nimas Pusaka Hati,
semoga keberkahan dan kesehatan selalu di tambahkan oleh -NYA,
serta terimakasih atas budi baiknya selama ini dan semoga seterusnya,
terimalah uluran tangan hamba sebagai lambang cinta -kasih-NYA.
dan mohon ma,af utk saudara saudara semua atas semua kesalahan hamba
baik yg hamba sengaja maupun tidak.
Salam Sejati.
Salam Karaharjan.
Juli 28th, 2010 pukul 04:54
Para Sepuh Pinisepuh Yang hamba Hormati.
Saudara saudara sebangsa setanah air satu yang sangat hamba hormati .
Mohon Ma,af sebelumnya.
Yth. Nimas Pusaka Hati.
hamba hanya ingin mencari titik temu, [memecahkan kode]
SETRO ; pada bulan oktober, nopember, desember, 2009 dan januari februari awal maret 2010. hamba habiskan waktu di tempat itu,
ya… Nyi Ageng Setro dan Begawan Maloyo. itu nama yg di bisikan oleh-NYA.
ya… masih ingat dgn penuh kesadaran ketika pertama kali Bintang bintang berwarna biru dan putih masuk tubuh hamba melalui kaki.
ya… di situlah Ratu ikan mas, sering mengajakku bercanda, di kelilingi ikan-ikan Nila yg cantik dan lucu. SETRO wilayah itu tidak luas tapi menentramkan hati hamba.
SETRO = KALBU.=HATI.
10 M kearah utara bernama Sabrangan 20 M Kearah utara dari Sabrangan bernama kali tempur, pertemuan 2 dua sungai.sungai satunya mengalir dari sumber air sendang bidadari desa menawan.
Sebelah Selatan dari SETRO terdapat pohon Gedobos yg di namakan NGRESULO.
karena tumbuh di sela sela bebatuan permuka,an tinggi diatas setro itu sendiri.
di tengah setro terdapat gubug kecil tempat hamba bernaung dari hujan dan panasnya matahari.
di depan gubug 1 M, adalah sungai besar. gubug tersebut menghadap ke timur dgn dinding batu setinggi kurang lebih 3 meter,
, dri aliran sungai didepan gubug, terdapat kedung yg mirip dgn barang perempuan ,[ ma,af].
di barat Gubug dinding batu tinggi . jika ditarik ke utara sekitar 10 M , terdapat mata air yg bisa utk menghilangkan dahaga serta penyakit.atas izin-NYA.
dan tempat ini peninggalan leluhur hamba.
__________________
ya…. kemarin pagi waktu sini, hamba lepaskan kerinduan , kasih sayang antara anak dan ibu, karena beliaulah Wanita yg amat hamba Cintai dan kasihi.
beliaulah pusaka hati hamba,. yg tak pernah putus kasih sayangnya pada hamba. dalam suka maupun duka, tak pernah lelah utk berdo,a kepada anak -anaknya.
IBU . Ma,afkanlah anakmu.
__________________
Nimas Pusaka Hati .. ….mohon ma,af , itukah yg nimas maksudkan.?
ya…. Nimas mengajak hamba bercanda tawa di setiap sa,at dan waktu,
dalam lubuk hati hamba, sehingga di setiap gerak gerik hamba Nimas selalu Ada,
siapa Nimas sebenarnya….?
Mohon Ma,af buat saudara semua yg hamba hormati, hamba hanya memecahkan kode, [titik temu].
terimakasih atas pengertiannya,
Salam Hormat . Cinta – Kasih , damai selalu.
Juli 28th, 2010 pukul 05:36
Juli 28th, 2010 pukul 12:44
KEKUATAN DOA SIRRULLOH….
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ ﴿١﴾
(1) Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ ﴿٢﴾
(2) Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam
الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ ﴿٣﴾
(3) Maha Pemurah lagi Maha Penyayang,
مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ ﴿٤﴾
(4) Yang menguasai hari pembalasan
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ ﴿٥﴾
(5) Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan
اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ ﴿٦﴾
(6) Tunjukilah kami jalan yang lurus,
صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ ﴿٧﴾
(7) (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan ni’mat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai (orang-orang yang mengetahui kebenaran dan meninggalkannya), dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat (orang-orang yang meninggalkan kebenaran karena ketidaktahuan dan kejahilan).
وَإِلَـٰهُكُمْ إِلَـٰهٌ وَاحِدٌ ۖ لَّا إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ الرَّحْمَـٰنُ الرَّحِيمُ
Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
اللَّهُ لَا إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَّهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۗ مَن ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِندَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ ۖ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.
اللَّهُ لَا إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ
Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya .
إِنَّ اللَّهَ لَا يَخْفَىٰ عَلَيْهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ
Sesungguhnya bagi Allah tidak ada satupun yang tersembunyi di bumi dan tidak (pula) di langit.
شَهِدَ اللَّهُ أَنَّهُ لَا إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ وَالْمَلَائِكَةُ وَأُولُو الْعِلْمِ قَائِمًا بِالْقِسْطِ ۚ لَا إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
وَلِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۚ وَإِلَى اللَّهِ تُرْجَعُ الْأُمُورُ
Kepunyaan Allahlah segala yang ada di langit dan di bumi; dan kepada Allahlah dikembalikan segala urusan.
وَلِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۚ يَغْفِرُ لِمَن يَشَاءُ وَيُعَذِّبُ مَن يَشَاءُ ۚ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
Kepunyaan Allah apa yang ada di langit dan yang ada di bumi. Dia memberi ampun kepada siapa yang Dia kehendaki; Dia menyiksa siapa yang Dia kehendaki; dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
وَلِلَّهِ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۗ وَاللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi, dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
وَلِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۚ وَكَانَ اللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ مُّحِيطًا
Kepunyaan Allah-lah apa yang di langit dan apa yang di bumi, dan adalah (pengetahuan) Allah Maha Meliputi segala sesuatu.
وَلِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۚ وَكَفَىٰ بِاللَّهِ وَكِيلًا
Dan kepunyaan Allah-lah apa yang di langit dan apa yang di bumi. Cukuplah Allah sebagai Pemelihara.
لِلَّهِ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَا فِيهِنَّ ۚ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada di dalamnya; dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.
۞ وَلَهُ مَا سَكَنَ فِي اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ ۚ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
Dan kepunyaan Allah-lah segala yang ada pada malam dan siang hari. Dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui
وَهُوَ الْقَاهِرُ فَوْقَ عِبَادِهِ ۚ وَهُوَ الْحَكِيمُ الْخَبِيرُ
Dan Dialah yang berkuasa atas sekalian hamba-hamba-Nya. Dan Dialah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.
۞ وَعِندَهُ مَفَاتِحُ الْغَيْبِ لَا يَعْلَمُهَا إِلَّا هُوَ ۚ وَيَعْلَمُ مَا فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ ۚ وَمَا تَسْقُطُ مِن وَرَقَةٍ إِلَّا يَعْلَمُهَا وَلَا حَبَّةٍ فِي ظُلُمَاتِ الْأَرْضِ وَلَا رَطْبٍ وَلَا يَابِسٍ إِلَّا فِي كِتَابٍ مُّبِينٍ
Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daunpun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir bijipun dalam kegelapan bumi dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).
وَهُوَ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ بِالْحَقِّ ۖ وَيَوْمَ يَقُولُ كُن فَيَكُونُ ۚ قَوْلُهُ الْحَقُّ ۚ وَلَهُ الْمُلْكُ يَوْمَ يُنفَخُ فِي الصُّورِ ۚ عَالِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ ۚ وَهُوَ الْحَكِيمُ الْخَبِيرُ
Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dengan benar. Dan benarlah perkataan-Nya di waktu Dia mengatakan: “Jadilah, lalu terjadilah”, dan di tangan-Nyalah segala kekuasaan di waktu sangkakala ditiup. Dia mengetahui yang ghaib dan yang nampak. Dan Dialah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.
لَّا تُدْرِكُهُ الْأَبْصَارُ وَهُوَ يُدْرِكُ الْأَبْصَارَ ۖ وَهُوَ اللَّطِيفُ الْخَبِيرُ
Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala penglihatan itu dan Dialah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui.
إِنَّ رَبَّكُمُ اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَىٰ عَلَى الْعَرْشِ يُغْشِي اللَّيْلَ النَّهَارَ يَطْلُبُهُ حَثِيثًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ وَالنُّجُومَ مُسَخَّرَاتٍ بِأَمْرِهِ ۗ أَلَا لَهُ الْخَلْقُ وَالْأَمْرُ ۗ تَبَارَكَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ
Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam hari, lalu Dia bersemayam di atas ‘Arsy . Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.
وَلَمَّا جَاءَ مُوسَىٰ لِمِيقَاتِنَا وَكَلَّمَهُ رَبُّهُ قَالَ رَبِّ أَرِنِي أَنظُرْ إِلَيْكَ ۚ قَالَ لَن تَرَانِي وَلَـٰكِنِ انظُرْ إِلَى الْجَبَلِ فَإِنِ اسْتَقَرَّ مَكَانَهُ فَسَوْفَ تَرَانِي ۚ فَلَمَّا تَجَلَّىٰ رَبُّهُ لِلْجَبَلِ جَعَلَهُ دَكًّا وَخَرَّ مُوسَىٰ صَعِقًا ۚ فَلَمَّا أَفَاقَ قَالَ سُبْحَانَكَ تُبْتُ إِلَيْكَ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُؤْمِنِينَ
Dan tatkala Musa datang untuk (munajat dengan Kami) pada waktu yang telah Kami tentukan dan Tuhan telah berfirman (langsung) kepadanya, berkatalah Musa: “Ya Tuhanku, nampakkanlah (diri Engkau) kepadaku agar aku dapat melihat kepada Engkau”. Tuhan berfirman: “Kamu sekali-kali tidak sanggup melihat-Ku, tapi lihatlah ke bukit itu, maka jika ia tetap di tempatnya (sebagai sediakala) niscaya kamu dapat melihat-Ku”. Tatkala Tuhannya menampakkan diri kepada gunung itu , dijadikannya gunung itu hancur luluh dan Musapun jatuh pingsan. Maka setelah Musa sadar kembali, dia berkata: “Maha Suci Engkau, aku bertaubat kepada Engkau dan aku orang yang pertama-tama beriman”.
إِنَّ اللَّهَ لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۖ يُحْيِي وَيُمِيتُ ۚ وَمَا لَكُم مِّن دُونِ اللَّهِ مِن وَلِيٍّ وَلَا نَصِيرٍ
Sesungguhnya kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi. Dia menghidupkan dan mematikan. Dan sekali-kali tidak ada pelindung dan penolong bagimu selain Allah
لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِّنْ أَنفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُم بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَّحِيمٌ
Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mu’min.
فَإِن تَوَلَّوْا فَقُلْ حَسْبِيَ اللَّهُ لَا إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ ۖ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ
Jika mereka berpaling (dari keimanan), maka katakanlah: “Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakkal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki ‘Arsy yang agung”.
هُوَ يُحْيِي وَيُمِيتُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
Dia-lah yang menghidupkan dan mematikan dan hanya kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.
وَلِلَّهِ غَيْبُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَإِلَيْهِ يُرْجَعُ الْأَمْرُ كُلُّهُ فَاعْبُدْهُ وَتَوَكَّلْ عَلَيْهِ ۚ وَمَا رَبُّكَ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ
Dan kepunyaan Allah-lah apa yang ghaib di langit dan di bumi dan kepada-Nya-lah dikembalikan urusan-urusan semuanya, maka sembahlah Dia, dan bertawakkallah kepada-Nya. Dan sekali-kali Tuhanmu tidak lalai dari apa yang kamu kerjakan.
اللَّهُ الَّذِي رَفَعَ السَّمَاوَاتِ بِغَيْرِ عَمَدٍ تَرَوْنَهَا ۖ ثُمَّ اسْتَوَىٰ عَلَى الْعَرْشِ ۖ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ ۖ كُلٌّ يَجْرِي لِأَجَلٍ مُّسَمًّى ۚ يُدَبِّرُ الْأَمْرَ يُفَصِّلُ الْآيَاتِ لَعَلَّكُم بِلِقَاءِ رَبِّكُمْ تُوقِنُونَ
Allah-lah Yang meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana) yang kamu lihat, kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy, dan menundukkan matahari dan bulan. Masing-masing beredar hingga waktu yang ditentukan. Allah mengatur urusan (makhluk-Nya), menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya), supaya kamu meyakini pertemuan (mu) dengan Tuhanmu.
عَالِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ الْكَبِيرُ الْمُتَعَالِ
Yang mengetahui semua yang ghaib dan yang nampak; Yang Maha Besar lagi Maha Tinggi.
وَلِلَّهِ يَسْجُدُ مَن فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ طَوْعًا وَكَرْهًا وَظِلَالُهُم بِالْغُدُوِّ وَالْآصَالِ ۩
Hanya kepada Allah-lah sujud (patuh) segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan kemauan sendiri ataupun terpaksa (dan sujud pula) bayang-bayangnya di waktu pagi dan petang hari.
يَمْحُو اللَّهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ ۖ وَعِندَهُ أُمُّ الْكِتَابِ
Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan (apa yang Dia kehendaki), dan di sisi-Nya-lah terdapat Ummul-Kitab (Lauh Mahfuzh).
وَإِنَّ رَبَّكَ هُوَ يَحْشُرُهُمْ ۚ إِنَّهُ حَكِيمٌ عَلِيمٌ
Sesungguhnya Tuhanmu, Dia-lah yang akan menghimpunkan mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.
خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ بِالْحَقِّ ۚ تَعَالَىٰ عَمَّا يُشْرِكُونَ
Dia menciptakan langit dan bumi dengan hak . Maha Tinggi Allah daripada apa yang mereka persekutukan.
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا ۚ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.
قُل لَّوْ كَانَ مَعَهُ آلِهَةٌ كَمَا يَقُولُونَ إِذًا لَّابْتَغَوْا إِلَىٰ ذِي الْعَرْشِ سَبِيلًا
Katakanlah: “Jika ada tuhan-tuhan di samping-Nya, sebagaimana yang mereka katakan, niscaya tuhan-tuhan itu mencari jalan kepada Tuhan yang mempunyai ‘Arsy”.
سُبْحَانَهُ وَتَعَالَىٰ عَمَّا يَقُولُونَ عُلُوًّا كَبِيرًا
Maha Suci dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka katakan dengan ketinggian yang sebesar-besarnya.
تُسَبِّحُ لَهُ السَّمَاوَاتُ السَّبْعُ وَالْأَرْضُ وَمَن فِيهِنَّ ۚ وَإِن مِّن شَيْءٍ إِلَّا يُسَبِّحُ بِحَمْدِهِ وَلَـٰكِن لَّا تَفْقَهُونَ تَسْبِيحَهُمْ ۗ إِنَّهُ كَانَ حَلِيمًا غَفُورًا
Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun
وَقُلِ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي لَمْ يَتَّخِذْ وَلَدًا وَلَمْ يَكُن لَّهُ شَرِيكٌ فِي الْمُلْكِ وَلَمْ يَكُن لَّهُ وَلِيٌّ مِّنَ الذُّلِّ ۖ وَكَبِّرْهُ تَكْبِيرًا
Dan katakanlah: “Segala puji bagi Allah Yang tidak mempunyai anak dan tidak mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya dan Dia bukan pula hina yang memerlukan penolong dan agungkanlah Dia dengan pengagungan yang sebesar-besarnya.
قُل لَّوْ كَانَ الْبَحْرُ مِدَادًا لِّكَلِمَاتِ رَبِّي لَنَفِدَ الْبَحْرُ قَبْلَ أَن تَنفَدَ كَلِمَاتُ رَبِّي وَلَوْ جِئْنَا بِمِثْلِهِ مَدَدًا
Katakanlah: “Kalau sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula).
مَا كَانَ لِلَّهِ أَن يَتَّخِذَ مِن وَلَدٍ ۖ سُبْحَانَهُ ۚ إِذَا قَضَىٰ أَمْرًا فَإِنَّمَا يَقُولُ لَهُ كُن فَيَكُونُ
Tidak layak bagi Allah mempunyai anak, Maha Suci Dia. Apabila Dia telah menetapkan sesuatu, maka Dia hanya berkata kepadanya: “Jadilah”, maka jadilah ia.
الرَّحْمَـٰنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوَىٰ
(Yaitu) Tuhan Yang Maha Pemurah, Yang bersemayam di atas ‘Arsy.
لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا وَمَا تَحْتَ الثَّرَىٰ
Kepunyaan-Nya-lah semua yang ada di langit, semua yang di bumi, semua yang di antara keduanya dan semua yang di bawah tanah.
اللَّهُ لَا إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ لَهُ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَىٰ
Dialah Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Dia mempunyai asmaul husna (nama-nama yang baik).
إِنَّمَا إِلَـٰهُكُمُ اللَّهُ الَّذِي لَا إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ ۚ وَسِعَ كُلَّ شَيْءٍ عِلْمًا
Sesungguhnya Tuhanmu hanyalah Allah, yang tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Pengetahuan-Nya meliputi segala sesuatu”.
ذَٰلِكَ بِأَنَّ اللَّهَ هُوَ الْحَقُّ وَأَنَّهُ يُحْيِي الْمَوْتَىٰ وَأَنَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Yang demikian itu, karena sesungguhnya Allah, Dialah yang haq dan sesungguhnya Dialah yang menghidupkan segala yang mati dan sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala suatu,
ذَٰلِكَ بِأَنَّ اللَّهَ يُولِجُ اللَّيْلَ فِي النَّهَارِ وَيُولِجُ النَّهَارَ فِي اللَّيْلِ وَأَنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ بَصِيرٌ
Yang demikian itu, adalah karena sesungguhnya Allah (kuasa) memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam dan bahwasanya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.
ذَٰلِكَ بِأَنَّ اللَّهَ هُوَ الْحَقُّ وَأَنَّ مَا يَدْعُونَ مِن دُونِهِ هُوَ الْبَاطِلُ وَأَنَّ اللَّهَ هُوَ الْعَلِيُّ الْكَبِيرُ
(Kuasa Allah) yang demikian itu, adalah karena sesungguhnya Allah, Dialah (Tuhan) Yang Haq dan sesungguhnya apa saja yang mereka seru selain Allah, itulah yang bathil, dan sesungguhnya Allah, Dialah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar.
لَّهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۗ وَإِنَّ اللَّهَ لَهُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيدُ
Kepunyaan Allah-lah segala yang ada di langit dan segala yang ada di bumi. Dan sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya lagi Maha Terpuji.
مَا اتَّخَذَ اللَّهُ مِن وَلَدٍ وَمَا كَانَ مَعَهُ مِنْ إِلَـٰهٍ ۚ إِذًا لَّذَهَبَ كُلُّ إِلَـٰهٍ بِمَا خَلَقَ وَلَعَلَا بَعْضُهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ ۚ سُبْحَانَ اللَّهِ عَمَّا يَصِفُونَ
Allah sekali-kali tidak mempunyai anak, dan sekali-kali tidak ada tuhan (yang lain) beserta-Nya, kalau ada tuhan beserta-Nya, masing-masing tuhan itu akan membawa makhluk yang diciptakannya, dan sebagian dari tuhan-tuhan itu akan mengalahkan sebagian yang lain. Maha Suci Allah dari apa yang mereka sifatkan itu,
عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَتَعَالَىٰ عَمَّا يُشْرِكُونَ
Yang mengetahui semua yang ghaib dan semua yang nampak, maka Maha Tinggilah Dia dari apa yang mereka persekutukan
فَتَعَالَى اللَّهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ ۖ لَا إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيمِ
Maka Maha Tinggi Allah, Raja Yang Sebenarnya; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Tuhan (Yang mempunyai) ‘Arsy yang mulia.
۞ اللَّهُ نُورُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚ مَثَلُ نُورِهِ كَمِشْكَاةٍ فِيهَا مِصْبَاحٌ ۖ الْمِصْبَاحُ فِي زُجَاجَةٍ ۖ الزُّجَاجَةُ كَأَنَّهَا كَوْكَبٌ دُرِّيٌّ يُوقَدُ مِن شَجَرَةٍ مُّبَارَكَةٍ زَيْتُونَةٍ لَّا شَرْقِيَّةٍ وَلَا غَرْبِيَّةٍ يَكَادُ زَيْتُهَا يُضِيءُ وَلَوْ لَمْ تَمْسَسْهُ نَارٌ ۚ نُّورٌ عَلَىٰ نُورٍ ۗ يَهْدِي اللَّهُ لِنُورِهِ مَن يَشَاءُ ۚ وَيَضْرِبُ اللَّهُ الْأَمْثَالَ لِلنَّاسِ ۗ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang banyak berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat (nya) , yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang Dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
وَلِلَّهِ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۖ وَإِلَى اللَّهِ الْمَصِيرُ
Dan kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi dan kepada Allah-lah kembali (semua makhluk).
أَلَا إِنَّ لِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۖ قَدْ يَعْلَمُ مَا أَنتُمْ عَلَيْهِ وَيَوْمَ يُرْجَعُونَ إِلَيْهِ فَيُنَبِّئُهُم بِمَا عَمِلُوا ۗ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
Ketahuilah sesungguhnya kepunyaan Allahlah apa yang di langit dan di bumi. Sesungguhnya Dia mengetahui keadaan yang kamu berada di dalamnya (sekarang). Dan (mengetahui pula) hari (manusia) dikembalikan kepada-Nya, lalu diterangkan-Nya kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
وَإِنَّ رَبَّكَ لَهُوَ الْعَزِيزُ الرَّحِيمُ
Dan sesungguhnya Tuhanmu benar-benar Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang.
إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
Sesungguhnya Dia adalah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
اللَّهُ لَا إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ ۩
Allah, tiada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Dia, Tuhan Yang mempunyai ‘Arsy yang besar”.
وَهُوَ اللَّهُ لَا إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ لَهُ الْحَمْدُ فِي الْأُولَىٰ وَالْآخِرَةِ ۖ وَلَهُ الْحُكْمُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
Dan Dialah Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, bagi-Nyalah segala puji di dunia dan di akhirat, dan bagi-Nyalah segala penentuan dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan
وَلَا تَدْعُ مَعَ اللَّهِ إِلَـٰهًا آخَرَ ۘ لَا إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ ۚ كُلُّ شَيْءٍ هَالِكٌ إِلَّا وَجْهَهُ ۚ لَهُ الْحُكْمُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
Janganlah kamu sembah di samping (menyembah) Allah, tuhan apapun yang lain. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Wajah-Nya (Allah). Bagi-Nyalah segala penentuan, dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan
وَلَوْ أَنَّمَا فِي الْأَرْضِ مِن شَجَرَةٍ أَقْلَامٌ وَالْبَحْرُ يَمُدُّهُ مِن بَعْدِهِ سَبْعَةُ أَبْحُرٍ مَّا نَفِدَتْ كَلِمَاتُ اللَّهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering)nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
إِنَّ اللَّهَ عِندَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ وَيُنَزِّلُ الْغَيْثَ وَيَعْلَمُ مَا فِي الْأَرْحَامِ ۖ وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَّاذَا تَكْسِبُ غَدًا ۖ وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok . Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.
اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَىٰ عَلَى الْعَرْشِ ۖ مَا لَكُم مِّن دُونِهِ مِن وَلِيٍّ وَلَا شَفِيعٍ ۚ أَفَلَا تَتَذَكَّرُونَ
Allah-lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy . Tidak ada bagi kamu selain daripada-Nya seorang penolongpun dan tidak (pula) seorang pemberi syafa’at . Maka apakah kamu tidak memperhatikan?
يُدَبِّرُ الْأَمْرَ مِنَ السَّمَاءِ إِلَى الْأَرْضِ ثُمَّ يَعْرُجُ إِلَيْهِ فِي يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُ أَلْفَ سَنَةٍ مِّمَّا تَعُدُّونَ
Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya (lamanya) adalah seribu tahun menurut perhitunganmu.
ذَٰلِكَ عَالِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ الْعَزِيزُ الرَّحِيمُ
Yang demikian itu ialah Tuhan Yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang,
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya .
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَلَهُ الْحَمْدُ فِي الْآخِرَةِ ۚ وَهُوَ الْحَكِيمُ الْخَبِيرُ
Segala puji bagi Allah yang memiliki apa yang di langit dan apa yang di bumi dan bagi-Nya (pula) segala puji di akhirat. Dan Dia-lah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.
يَعْلَمُ مَا يَلِجُ فِي الْأَرْضِ وَمَا يَخْرُجُ مِنْهَا وَمَا يَنزِلُ مِنَ السَّمَاءِ وَمَا يَعْرُجُ فِيهَا ۚ وَهُوَ الرَّحِيمُ الْغَفُورُ
Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi, apa yang keluar daripadanya, apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepadanya. Dan Dia-lah Yang Maha Penyayang lagi Maha Pengampun.
الْحَمْدُ لِلَّهِ فَاطِرِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ جَاعِلِ الْمَلَائِكَةِ رُسُلًا أُولِي أَجْنِحَةٍ مَّثْنَىٰ وَثُلَاثَ وَرُبَاعَ ۚ يَزِيدُ فِي الْخَلْقِ مَا يَشَاءُ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
مَّا يَفْتَحِ اللَّهُ لِلنَّاسِ مِن رَّحْمَةٍ فَلَا مُمْسِكَ لَهَا ۖ وَمَا يُمْسِكْ فَلَا مُرْسِلَ لَهُ مِن بَعْدِهِ ۚ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
Apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, maka tidak ada seorangpun yang dapat menahannya; dan apa saja yang ditahan oleh Allah maka tidak seorangpun yang sanggup untuk melepaskannya sesudah itu. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
إِنَّ اللَّهَ عَالِمُ غَيْبِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚ إِنَّهُ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُورِ
Sesungguhnya Allah mengetahui yang tersembunyi di langit dan di bumi. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui segala isi hati
۞ إِنَّ اللَّهَ يُمْسِكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ أَن تَزُولَا ۚ وَلَئِن زَالَتَا إِنْ أَمْسَكَهُمَا مِنْ أَحَدٍ مِّن بَعْدِهِ ۚ إِنَّهُ كَانَ حَلِيمًا غَفُورًا
Sesungguhnya Allah menahan langit dan bumi supaya jangan lenyap; dan sungguh jika keduanya akan lenyap tidak ada seorangpun yang dapat menahan keduanya selain Allah. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.
إِنَّ إِلَـٰهَكُمْ لَوَاحِدٌ
Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar Esa.
رَّبُّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا وَرَبُّ الْمَشَارِقِ
Tuhan langit dan bumi dan apa yang berada di antara keduanya dan Tuhan tempat-tempat terbit matahari.
رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا الْعَزِيزُ الْغَفَّارُ
Tuhan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya Yang Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.”
خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ بِالْحَقِّ ۖ يُكَوِّرُ اللَّيْلَ عَلَى النَّهَارِ وَيُكَوِّرُ النَّهَارَ عَلَى اللَّيْلِ ۖ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ ۖ كُلٌّ يَجْرِي لِأَجَلٍ مُّسَمًّى ۗ أَلَا هُوَ الْعَزِيزُ الْغَفَّارُ
Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar; Dia menutupkan malam atas siang dan menutupkan siang atas malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. Ingatlah Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.
اللَّهُ خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ ۖ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ وَكِيلٌ
Allah menciptakan segala sesuatu dan Dia memelihara segala sesuatu.
هُوَ الْحَيُّ لَا إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ فَادْعُوهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ ۗ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
Dialah Yang hidup kekal, tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia; maka sembahlah Dia dengan memurnikan ibadat kepada-Nya. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam
هُوَ الَّذِي يُحْيِي وَيُمِيتُ ۖ فَإِذَا قَضَىٰ أَمْرًا فَإِنَّمَا يَقُولُ لَهُ كُن فَيَكُونُ
Dia-lah yang menghidupkan dan mematikan, maka apabila Dia menetapkan sesuatu urusan, Dia hanya berkata kepadanya: “Jadilah”, maka jadilah ia.
لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۖ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
Kepunyaan-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan Dialah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar.
اللَّهُ لَطِيفٌ بِعِبَادِهِ يَرْزُقُ مَن يَشَاءُ ۖ وَهُوَ الْقَوِيُّ الْعَزِيزُ
Allah Maha Lembut terhadap hamba-hamba-Nya; Dia memberi rezki kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha Kuat lagi Maha Perkasa.
سُبْحَانَ رَبِّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبِّ الْعَرْشِ عَمَّا يَصِفُونَ
Maha Suci Tuhan Yang empunya langit dan bumi, Tuhan Yang empunya ‘Arsy, dari apa yang mereka sifatkan itu.
وَهُوَ الَّذِي فِي السَّمَاءِ إِلَـٰهٌ وَفِي الْأَرْضِ إِلَـٰهٌ ۚ وَهُوَ الْحَكِيمُ الْعَلِيمُ
Dan Dia-lah Tuhan (Yang disembah) di langit dan Tuhan (Yang disembah) di bumi dan Dia-lah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.
وَتَبَارَكَ الَّذِي لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا وَعِندَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
Dan Maha Suci Tuhan Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; dan apa yang ada di antara keduanya; dan di sisi-Nyalah pengetahuan tentang hari kiamat dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan.
فَلِلَّهِ الْحَمْدُ رَبِّ السَّمَاوَاتِ وَرَبِّ الْأَرْضِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
Maka bagi Allah-lah segala puji, Tuhan langit dan Tuhan bumi, Tuhan semesta alam.
وَلَهُ الْكِبْرِيَاءُ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۖ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
Dan bagi-Nyalah keagungan di langit dan di bumi, Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
وَلِلَّهِ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚ يَغْفِرُ لِمَن يَشَاءُ وَيُعَذِّبُ مَن يَشَاءُ ۚ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَّحِيمًا
Dan hanya kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi. Dia memberi ampun kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan mengazab siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
إِنَّ اللَّهَ هُوَ الرَّزَّاقُ ذُو الْقُوَّةِ الْمَتِينُ
Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rezki Yang Mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh.
رَبُّ الْمَشْرِقَيْنِ وَرَبُّ الْمَغْرِبَيْنِ
Tuhan yang memelihara kedua tempat terbit matahari dan Tuhan yang memelihara kedua tempat terbenamnya
وَيَبْقَىٰ وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ
Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.
تَبَارَكَ اسْمُ رَبِّكَ ذِي الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ
Maha Agung nama Tuhanmu Yang Mempunyai kebesaran dan karunia.
سَبَّحَ لِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۖ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
Semua yang berada di langit dan yang berada di bumi bertasbih kepada Allah (menyatakan kebesaran Allah). Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۖ يُحْيِي وَيُمِيتُ ۖ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Kepunyaan-Nyalah kerajaan langit dan bumi, Dia menghidupkan dan mematikan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.
هُوَ الْأَوَّلُ وَالْآخِرُ وَالظَّاهِرُ وَالْبَاطِنُ ۖ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Zhahir dan Yang Bathin ; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.
هُوَ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَىٰ عَلَى الْعَرْشِ ۚ يَعْلَمُ مَا يَلِجُ فِي الْأَرْضِ وَمَا يَخْرُجُ مِنْهَا وَمَا يَنزِلُ مِنَ السَّمَاءِ وَمَا يَعْرُجُ فِيهَا ۖ وَهُوَ مَعَكُمْ أَيْنَ مَا كُنتُمْ ۚ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam hari; Kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy . Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar daripadanya dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepadanya . Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.
لَّهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚ وَإِلَى اللَّهِ تُرْجَعُ الْأُمُورُ
Kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi. Dan kepada Allah-lah dikembalikan segala urusan.
يُولِجُ اللَّيْلَ فِي النَّهَارِ وَيُولِجُ النَّهَارَ فِي اللَّيْلِ ۚ وَهُوَ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُورِ
Dialah yang memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam . Dan Dia Maha Mengetahui segala isi hati.
هُوَ الَّذِي يُنَزِّلُ عَلَىٰ عَبْدِهِ آيَاتٍ بَيِّنَاتٍ لِّيُخْرِجَكُم مِّنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ ۚ وَإِنَّ اللَّهَ بِكُمْ لَرَءُوفٌ رَّحِيمٌ
Dialah yang menurunkan kepada hamba-Nya ayat-ayat yang terang (Al Qur’an) supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya. Dan sesungguhnya Allah benar-benar Maha Penyantun lagi Maha Penyayang terhadapmu.
سَبَّحَ لِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۖ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
Bertasbih kepada Allah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
هُوَ اللَّهُ الَّذِي لَا إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ عَالِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ ۖ هُوَ الرَّحْمَـٰنُ الرَّحِيمُ
Dia-lah Allah Yang tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Yang Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, Dia-lah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
هُوَ اللَّهُ الَّذِي لَا إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ الْمَلِكُ الْقُدُّوسُ السَّلَامُ الْمُؤْمِنُ الْمُهَيْمِنُ الْعَزِيزُ الْجَبَّارُ الْمُتَكَبِّرُ ۚ سُبْحَانَ اللَّهِ عَمَّا يُشْرِكُونَ
Dia-lah Allah Yang tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala keagungan, Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.
هُوَ اللَّهُ الْخَالِقُ الْبَارِئُ الْمُصَوِّرُ ۖ لَهُ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَىٰ ۚ يُسَبِّحُ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۖ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
Dia-lah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang Mempunyai Nama-Nama Yang Paling baik. Bertasbih kepada-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
يُسَبِّحُ لِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ الْعَزِيزِ الْحَكِيمِ
Senantiasa bertasbih kepada Allah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
يُسَبِّحُ لِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۖ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ ۖ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Senantiasa bertasbih kepada Allah apa yang di langit dan apa yang di bumi; hanya Allah-lah yang mempunyai semua kerajaan dan semua puji-pujian; dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.
يَعْلَمُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَيَعْلَمُ مَا تُسِرُّونَ وَمَا تُعْلِنُونَ ۚ وَاللَّهُ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُورِ
Dia mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi, dan mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apa yang kamu nyatakan. Dan Allah Maha Mengetahui segala isi hati.
عَالِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
Yang Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ وَمِنَ الْأَرْضِ مِثْلَهُنَّ يَتَنَزَّلُ الْأَمْرُ بَيْنَهُنَّ لِتَعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ وَأَنَّ اللَّهَ قَدْ أَحَاطَ بِكُلِّ شَيْءٍ عِلْمًا
Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah, ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu.
تَبَارَكَ الَّذِي بِيَدِهِ الْمُلْكُ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Maha Suci Allah Yang di tangan-Nyalah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu,
الَّذِي لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚ وَاللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ
Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu.
إِنَّهُ هُوَ يُبْدِئُ وَيُعِيدُ
Sesungguhnya Dia-lah Yang menciptakan (makhluk) dari permulaan dan menghidupkannya (kembali).
وَهُوَ الْغَفُورُ الْوَدُودُ
Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Pengasih,
ذُو الْعَرْشِ الْمَجِيدُ
yang mempunyai ‘Arsy lagi Maha Mulia,
فَعَّالٌ لِّمَا يُرِيدُ
Maha Kuasa berbuat apa yang dikehendaki-Nya.
قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ ﴿١﴾
(1) Katakanlah: “Hai orang-orang yang kafir,
لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ ﴿٢﴾
(2) aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah.
وَلَا أَنتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ ﴿٣﴾
(3) Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah.
وَلَا أَنَا عَابِدٌ مَّا عَبَدتُّمْ ﴿٤﴾
(4) Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah.
وَلَا أَنتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ ﴿٥﴾
(5) Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah.
لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ ﴿٦﴾
(6) Untukmulah agamamu dan untukkulah agamaku”.
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ ﴿١﴾
(1) Katakanlah: “Dia-lah Allah, Yang Maha Esa,
اللَّهُ الصَّمَدُ ﴿٢﴾
(2) Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ ﴿٣﴾
(3) Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan,
وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ ﴿٤﴾
(4) dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia”.
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ ﴿١﴾
(1) Katakanlah: “Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh,
مِن شَرِّ مَا خَلَقَ ﴿٢﴾
(2) dari kejahatan makhluk-Nya,
وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ ﴿٣﴾
(3) dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,
وَمِن شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ ﴿٤﴾
(4) dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul ,
وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ ﴿٥﴾
(5) dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki”.
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ ﴿١﴾
(1) Katakanlah: “Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia.
مَلِكِ النَّاسِ ﴿٢﴾
(2) Raja manusia.
إِلَـٰهِ النَّاسِ ﴿٣﴾
(3) Sembahan manusia.
مِن شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ ﴿٤﴾
(4) dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi,
الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ ﴿٥﴾
(5) yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia.
مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ ﴿٦﴾
(6) dari (golongan) jin dan manusia.
Januari 12th, 2011 pukul 13:35
Juli 30th, 2010 pukul 10:52
Oktober 14th, 2010 pukul 08:39
November 12th, 2010 pukul 10:16
terlalu banyak makna yang bisa saya pelajari
kepada Ki Sabda dan kita semua semoga tansah kanugrahan slamet dening Pangeran
kepada ‘umat’ yang ngeyel semoga memanen segala macam biji yang pernah ditanam
karena sopo sing nandur, bakale ngunduh (barang siapa menanam, dia akan menuai)
November 16th, 2010 pukul 13:06
Allhamdulillah Puji syukur ke Hadirat Allah yang pertama sy ucapkan..yang kedua saya ucapkan banyak Terima Kasih buat Kang Boed , banyak buah tulisan tangan Kang Boed yg sy rasakan begitu nyaman dan tentram..mudah mudahan Allah slalu melimpahkan Rahmat-Nya kepada Kang Boed Sekeluarga..Amin.
Wassalam.
Aji Miftah
November 19th, 2010 pukul 19:31
salam kenal buat semua..
menyimak diskusi ini sangatlah menarik dan menantang, sangatlah rugi bila saya tidak ikut, menyimak dan memberikan tanggapan pada kawan-kawan sekalian.
mengenai “kekuatan doa” saya masih bingung dan belum begitu paham dengan kata – kata ” 4 unsur dalam berdoa haruslah disatukan yakni : hati, ucapan, pikiran dan tindakan”.
pertanyaan saya Bagaimana kita bisa satukan 4 insur itu??
apakah ada tips-tips khusus biar lebih cepat menggabungkan ke 4 unsur itu??
terimakasih
Wassalamualaikum Wr Wb
November 23rd, 2010 pukul 10:46
empat itu ‘penyebut’ atau ‘pembilang’…?!
rahasia kekuatan do’a itu ‘kabar’ atau ‘berita’…?!
November 23rd, 2010 pukul 10:54
kalau kalian lihat tanda di langit tentang pemberitahuan kedatangan Imam Mahdi, SP, Ratu Adil,,,,maka patuhlah……
dan ternyata anda mengingkarinya….masihkah anda menganggap bahwa anda seolah bisa mengajak orang lain dalam aliran dingin…
kabar dari langit sudah turun.,…kalau anda tidur aja tiap malas pantas ga melihat…
akan saya kejar manapun anda lari….(dengan catatan saya ga males saja…)
November 23rd, 2010 pukul 10:59
dia mengejar sekte Islam yang sesat kemanapun mereka lari….
tapi membiarkan penganut agama lain dan paham lain…
pertanyaan kenapa : JAWAB KALAU ANDA PUNYA ILMU ISLAM…
November 23rd, 2010 pukul 16:59
November 23rd, 2010 pukul 18:22
1. syarat-syarat lengkap
2. raga suci
3. yg mengabulkan doa sanghyang sukma (hu), sanghyang widi (allah)
4. tahu letak2 masuknya nafas ……… (nanti akan muncul dua suara, suara diri kita dan suara X di dalam diri kita) gemana gemana gemana gitulah …… rahasia sih
6. tutup
November 23rd, 2010 pukul 19:09
coba instropeksi, jangan2 solat/doa kt cuma sampai di kerongkongan?
al kisah, ketika para sahabat nb & nb saw berkumpul,
salah satu sahabat membicarakan seorang muslim yg rajin shalatnya.
kemudian nabi saw bertanya mana orangnya?
kemudian sahabat menunjuk orangnya, orang yg ditunjuk tidak merasakan jika dirinya sedang diperbincangkan. Org yg ditunjuk tsb kemudian pergi keluar dari perkumpulan.
Kemudian nb saw memerintahkan kpd sahabatnya agar org tadi diikuti dan dibunuh!
Sahabat nb saw bingung? kemudian org tsb di ikuti, sampai di masjid org td melakukan shalat. Sahabat nabi saw bimbang, dalam hati bagaimana mungkin org lg yg sdg shalat kok dibunuh?
maka sahabat balik ke tempat nb saw dan para sahabat berkumpul, kemudian melaporkan ttg kegagalan apa yg diperintahkan terhadap org tadi.
kata sahabat nb : “wahai nb saw, org tsb sedang melaksanakan sholat, bgmn mungkin sy harus membunuhnya?”
kemudian nb saw memerintahkan lg agar dibunuh!
sahabat nabi saw bergebas pergi lagi ketempat org td shalat, sampai disana dijumpai org tsb masih sujud shalatnya, melihat pemandangan spt ini sahabat nabi bimbang, urung melaksanakan perintah dan balik lagi laporan.
“wahai nb saw, org tsb sedang sujud, bagaimana mungkin kami harus membunuhnya?
akhirnya nb saw buka rahasia ttg orang tadi.
sesungguhnya org yg rajin sholat tadi DOANYA CUMA MASUK DI KERONGKONGAN SAJA, TIDAK MASUK KE DALAM HATI, dan org spt ini, kelak akan merusak islam, ternyata benar ……. mereka merusak islam. itulah sebabnya nb saw perintahkan untuk membunuhnya.
Makna tsb hanyalah sanepa, agar direnungkan. Mk cari ilmu-Nya.
Desember 3rd, 2010 pukul 18:02
membaca penjelasan ‘rahasia kekuatan doa’ kayaknya saya pernah baca ini di bukunya (klo ga salah) “jadilah orang gila” tulisannya pak kalam. btw nice artikel. thx
Desember 7th, 2010 pukul 13:59
Desember 11th, 2010 pukul 20:40
kalo sekarang aku bingung apa yg kuinginkan
ternyata semua ada disini…. didalam sini ( di dalam mana ? )
di dalam ” inti kesadaran hidup / pusat rasa / ” ahhh pokoknya disitu lah.
susah aku mau nunjuk kemana, karena yg ku tunjuk selalu terhalang materi.
sekarang kan model nya tuhan yg lagi ngetop yg model tuhan yg di iklan kan sama penceramah penceramah itu, yg katanya bisa ngasih rejeki, jodoh, keuntungan, dan bagi bagi pahala gitu…. he..he … dan pake neraka buat nakut nakutin manusia.
kalo saja otak para penceramah2 itu mau bekerja semestinya ( tidak mabok doktrin )
nggak gitu ngomongnya. ( terus ngomongnya gimana ? )
kalo mau dengar ngomongnya ya.. suruh penceramah itu berhenti ngoceh dulu.
baru kita tahu ……….. anda bingung….. aku bingung ……yg nggak baca ikut bingung…..
yg penting sadar…… sadarlah bangsaku…… kapan kau akan tertidur dalam angan angan surgamu,…….. dan lari dari angan angan nerakamu……
maaf kalo ada yg tersinggung….. yg tersinggung moga moga cepet kembali kejalan yg benar….. ( jalan yg benar ? apa itu ? ) pokoknya jalan jalan pake kaki jangan pake otak,,,, kalo mikir pake otak ,,,gitu
Desember 13th, 2010 pukul 10:56
kepada semuanya para panglima-panglima Tuhan yang gagah perkasa, pembela kebenaran sejati, saya senang sekali di sini saya masih menemukan ternyata masih banyak tangan2 Tuhan hadir di sini, laskar Tuhan bukan laskar Agama, saya ingin menanggapi sedikit tentang kekuatan doa sejauh apa yg saya terima hanya untuk melengkapi aja krn pendapatku juga sangat jauh dari lengkap.
” Inti kekuatan doa adalah sejauh mana kesadaran kita mampu merendahkan diri di hadapan Tuhan dan merendahkan hati kita kepada sesama kita” kita bisa melihat kemuliaan Tuhan klo kita sudah bisa merendahkan diri kepada Tuhan.
Desember 13th, 2010 pukul 11:14
Desember 13th, 2010 pukul 11:21
“berbahagialah yang lemah lembut di hadapan Tuhan krn mereka akan memperoleh wahyuning katentreman,”
” Berbahagialah yang Suci hatinya karena akan melihat Tuhan” sopo sing suci Atine bakalan weruh guru Gustine
nuwun…!!!!
Desember 28th, 2010 pukul 12:06
Desember 30th, 2010 pukul 07:50
MEMBERILAH TERLEBIH DAHULU ! ungkapan yang bagus. selama ini kita begitu ngotot meminta tak tak mau memberi.tidak dikabulkannnya doa. salah satunya itulah penyebabnya
Januari 25th, 2011 pukul 11:48
Januari 25th, 2011 pukul 12:10
Februari 7th, 2011 pukul 21:16
dari semua itu adalah
KENALILAH DIRIMU SEBELUM MENGENAL ORANG LAIN
KALAU ORANG SUDAH MENGENAL DIRINYA
MAKA DIA AKAN MENGENAL PENCIPTANYA
WASKUM
Oktober 2nd, 2011 pukul 14:33
Februari 12th, 2011 pukul 02:21
senang menemukan blog ini.walau saya masih bingung menjabarkan maksud dari artikel di atas berikut komentarnya.andai seluruh umat paham mungkin tak kan ada orang bingung seperti saya,karena menurut saya orang yang paham takan memperdebatkan benar atau salah,mereka pasti tlah mencapai pengetahuan yang amat tinggi sehingga tahu apapun yang terlihat ataupun yang tersembunyi.
terimaksih
Maret 5th, 2011 pukul 23:15
terimakasih untuk penulis yang telah menshare kepada kita semua..
Maret 11th, 2011 pukul 15:11
Maret 22nd, 2011 pukul 17:31
April 8th, 2011 pukul 16:23
Juni 20th, 2011 pukul 10:49
Juli 15th, 2011 pukul 14:11
Juli 16th, 2011 pukul 07:55
AMAL KEBAIKAN KITA \”PADA SESAMA\” MENJADI DOA
TAK TERUCAP YANG MUSTAJAB…hmmm
Oktober 2nd, 2011 pukul 14:35
Juli 17th, 2011 pukul 20:44
Bagaimana caranya saya bisa ikut ngangsu kawruh ngelmu nya agar semakin mengagumi ajaran para leluhur, nuwun
agung gemblung
Juli 29th, 2011 pukul 16:32
Bolehkan saya minta alamat atau no telp untuk berkenalan lebih lanjut ?
Nuwun
Agustus 21st, 2011 pukul 23:02
November 28th, 2011 pukul 14:22
berkat do’a sedulur sadayana…hehe
Oktober 2nd, 2011 pukul 14:37
November 28th, 2011 pukul 14:25
kekufuran pasti akan musnah…..
jembatan shirot yang terbuka lebar, adalah tanda2 dariNya…hmmm
Oktober 25th, 2011 pukul 17:02
salam damai bagi smua
November 14th, 2011 pukul 23:40
November 28th, 2011 pukul 10:57
Intinya kita mesthi ingat betul apa yg pernah Roh janjikan terhadap Allah Swt mau disaat mau diturunkan kemuka bumi ini….
Desember 4th, 2011 pukul 20:46
Desember 9th, 2011 pukul 17:07
Desember 21st, 2011 pukul 16:17
numpang lewat, kulo pun nun sewu, saya belajar berdoa yang tadinya lewat pesan syariat, ternyata setelah saya belajar dengan sepuh dalem, disyaratkan agar kita memliki hati yang bersih, lahir dan bathin, serta ikhlas. Sholat merupakan kewajiban yang harus dijalani apabila kita berjalan di rombongan kanjeng gusti rosullallah, dan kita sembahyang kepada allah ajawajala apabila kita mengakui sebagai mahluk NYA yang ciptakan dan DIA Nya yang menciptakan.
Memang kita harus mengetahui etika berdoa, apalagi yang dihadapi sang kholik, penguasa jagad raya, alam semesta, kalau tidak salah Rosullah saw, berkata apabila ingin menjalani agama KU yang lurus pelajari kitab KU, pelajari hadist2 KU, pelajari sunah2 KU dan rahasia2 KU, kalau kita melihat perkataan kata ” pelajari ” dari kulit nya mungkin kita hanya mempelajari tapi belum tentu kita memahami.
Didalam mempelajari hal2 yang telah ada selalu ada ketidak persesuaian diantara masing-masing pandangan, jaman sekarang orang selalu ingin mendapatkan hal-hal harus dianggap benar ( inilah hawa napsu) dan dibawa ke wilayah kepentingan, ini sudah mempengaruhi kesucian baik lahir dan bathinnya, bagaimana kita mau menghadap, dan berdoa sedangkan kita tidak mau menjaga kesucian lahir dan bathin.
Ternyata didalam rahasia-rahasia nabi Muhammad saw tidak lain kita umat islam harus memahami ilmu islam secara keseluruhan, agar kita mendapat kesempurnaan islam ( keselamatan dunia sampai akherat ), sepuh dalem tidak akan membeberkan hal-hal yang menjadi rahasia gusti allah, hanya agar ditekuni hakekat, itulah modal segalanya.
Subyek permintaan orang-orang yang mu’min, biasanya hanya mengharapkan pengkabulannya untuk keselamatan dunia dan akherat, sejauh apa nikhmat ashabulnya haruslah disyukuri, karena allah maha mengetahui segalanya dan menyeimbangkan bagi orang-orang yang bersyukur, tanpa meminta hal-hal diluar itu, Allah itu Zat dan harus diyakini bahwa kita sebagai mahluknya, itulah rasa keimanan kita terhadapnya.
Allah itu pemalu dan pelit bagi orang yang minta dengan memaksakan kehendak, jadilah tanda bagi orang-orang itu, berdoa tanpa ber-IJAB terlebih dahulu bagaikan layang-layang putus yang tak kunjung turun,
Nun sewu apabila saya ingin berbicara tapi rasanya tidak ingin berbicara, takut rasanya, salam kholla mirobbiroh
Wass
syech jagad
Desember 22nd, 2011 pukul 17:25
astagfirrullah haladzim
mohon ampunni sgala kebodohan hamba ini ya ALLAH sang penguasa semua alam, slama ini hamba slalu br komitmen seperti yg d tulis pak ustadz d atas,trima ksih gan, post na tlah menyadarkan sgala ke egoisan saya slama ini…wassllm
Januari 17th, 2012 pukul 22:28
Januari 20th, 2012 pukul 09:58
Januari 21st, 2012 pukul 08:30
salam
Januari 21st, 2012 pukul 14:04
Januari 23rd, 2012 pukul 00:03
3 Trackbacks / Pingbacks